Bila memasukkan anak ke sekolah dengan sistem boarding, tentunya kita tidak dibuat pusing memikirkan kebutuhan mereka. Biasanya untuk makan, alat tulis dan buku penunjang serta keperluan lainnya sudah diperhitungkan oleh sekolah. Kita tinggal membayarkan sejumlah uang dan membekali mereka secukupnya. Kadang-kadang beberapa sekolah menetapkan kebijakan tidak boleh memberi uang saku melebihi jumlah tertentu.
Tapi bagaimana dengan anak-anak kita yang bersekolah di sekolah umum, ya? Tentunya kebutuhan mereka berbeda. Bekal yang kita berikan untuk mereka yang diantar jemput, pulang dan pergi sendiri dengan kendaraan umum atau berjalan kaki dari rumah ke sekolah atau sebaliknya pastinya berbeda. Kadang-kadang di luar uang jajan selalu ada kebutuhan tidak terduga yang harus disiapkan. Di sisi lain kita tentunya tidak ingin mengajari mereka jadi anak yang boros.
Cara Menghemat Uang Jajan Anak dan Tips Melatihnya
Nah, berikut ini adalah cara yang bisa kita ajarkan pada mereka untuk mengatur uang jajan mereka, bahkan sejak mereka belum masuk sekolah, lho.
Cara Menghemat Uang Jajan Anak Usia Kurang dari 5 tahun
Pada usia ini adalah masa keemasan pada anak-anak. Waktu yang tepat untuk mengajari agar mereka tidak menghambur-hamburkan uang namun juga belajar bijak mengendalikan uang yang dipegangnya. Memang, kita tidak harus selalu memberi mereka uang. Tapi kita bisa mengjari mereka untuk membuat skala prioritas.
Saat mengajak mereka berbelanja ke supermarket, tetapkan berapa banyak nilai belanja dari jajanan yang mereka pilih (tentunya selain mempertimbangkan baik tidaknya komposisi makanan atau jenis mainan yang dipilih). Terangkan pada mereka kalau sejumlah barang yang dipilih sudah melebihi batasan. Ajak mereka untuk membuat keputusan memilih mana barang yang benar-benar diperlukan dan menyisihkan pilihan lainnya.
Begitu juga ketika anda memenuhi keinginan mereka untuk membeli mainan baru, ajak mereka untuk komitmen pada keputusan, tidak ada anggaran untuk belanja lainnya melebihi jumlah, nominal harga atau jenis yang sudah disepakati.
Jangan mudah terenyuh atau menyerah bila mereka menangis karena keinginannya tidak anda penuhi. Dengan cara ini mereka akan belajar untuk tidak kalap saat jajan atau belanja dan tidak mrengek karena tidak semua kemauannya terpenuhi.
Cara Menghemat Uang Jajan Anak Usia Sekolah
Lain ceritanya kalau anak-anak anda sudah masuk sekolah, terutama ketika mereka sudah masuk TK. Kita bisa mengajari mereka untuk berusaha mempunyai uang setelah melakukan beberapa hal yang sudah disepakati.
Dengan cara ini anak-anak akan berusaha untuk tidak menggampangkan sesuatu.
Bagaimana kalau memberi uang jajan tambahan? Sesekali boleh juga, kok. Misalnya saja anda akan memberi uang jajan tambahn bila sudah membantu nda memasak atau membereskan rumah. Namun, jangan lupa juga untuk mengajari mereka agar tidak menghabiskan uang jajan tambahan yang didapatkan. Minta mereka untuk menyisihkan uang jajan ekstranya untuk ditabung atau dimasukan ke dalam celengan.
Bila ada barang yang harganya agak mahal, ajari mereka untuk mengumpulkan sendiri terlebih dulu. Meskipun anda bisa membelikannya langsung, anak-anak akan belajar bersabar untuk mendapatkan keinginannya. Anda bisa memberi tambahan semacam insentif saat tabungan mereka sudah mencapai jumlah tertentu.
Jangan lupa untuk selalu mengajari mereka, mana yang benar-benar dibutuhkan atau hanya keinginan mereka saja. Bila masih keukeuh ingin mendapatkan keduanya, berikan tawaran pada mereka untuk menukar barang yang diinginkan dengan harga yang lebih murah.
Tentu akan sangat bahagia dan bangga sekali bukan jika anak kita mampu mengelola dan mengatur keungannya dengan cara menghemat uang jajan yang diberikan. Akan sangat baik jika hal ini diajarkan dan dilatih sejak dini. Semoga bermanfaat, terimakasih.